CIREBON, (PRLM).- Sudah hampir sebelas bulan, Sadikin (26) warga Desa Karangasem no. 29 RT 07 RW 02 Kec. Plumbon, Kabupaten Cirebon, terbaring di ruang kamarnya akibat menderita penyakit aneh. Sadikin yang dikarunai dua putri Risa (5) dan Sindy (3) dari hasil perkawinannya dengan Ria Riyanti (25) yang kini tengah di Taiwan (TKI), harus menderita akibat luka di wajahnya membusuk dan berbau tidak sedap.
Saat ditemui di kediamannya, Rabu (01/12), Sadikin tengah terbaring lesu di kasurnya. Tak keluar sepatah ucapan pun dari mulutnya, hanya mata kiri yang sedikit bisa terbuka. Bau tak sedap pun sangat menyengat hidung bahkan hampir tak tertahan, namun Sadikin terlihat tampak tetap tegar walau mukanya hampir tak berbentuk lagi.
Menurut orang tua Sadikin, Nengsih (51), putranya sebelas bulan yang lalu hanya terdapat benjolan kecil di hidungnya. Benjolan itu diduga bisul sehingga hanya berobat jalan. Namun lama kelamaan mengoreng dan bau kemudian dilarikan ke puskesmas terdekat. Namun puskesmas merujuk Sadikin agar dibawa ke rumas sakit.
Atas rujukan puskesmas, Sadikin kemudian di bawa ke RS Arjawinangun, Cirebon. Melalui bekal Jamkesmas dan pendampingan dari aparatur desa, Sadikin pun dirawat di RS Arjawinganun. “Ya sekitar semingguan, tapi kemudian pulang lagi, karena kata rumah sakit anak saya tidak apa-apa dan tidak ada penyakitnya,” ujar Nengsih sedih.
Usai pulang dari RS Arjawinangun, penyakit Sadikin pun semakin aneh saja, sedikit demi sedikit mukanya terus digrogoti oleh luka yang mengoreng basah dan berbau tidak sedap. Kemudian oleh pihak desa disarankan untuk dibawa ke RS Hasan Sadikin Badung. Namun lagi-lagi mendapat keterangan jika penyakit Sadikin biasa dan tidak berbahaya. Sehingga Sadikin pun hanya berobat jalan.
Tapi enam bulan kemudian, tepatnya pada Juli 2010, Sadikin semakin merasakan penderitaanya. Ia yang hanya bisa terbaring di kasurnya itu, terus merintih kesakitan akibat penyakit anehnya memakan mukanya. Hampir separoh wajahnya itu, kini rusak membusuk dan berbau tak sedap. “Saya berharap ada uluran tangan dari masyarakat dan pemerintah untuk meringankan penderitaan Sadikin, kasihan dia kini hanya bisa terbaring, untuk makan saja sudah kesulitan jadi hanya bisa minum air,” ujar Hartono Juru Tulis dan Adi Casmadi kaur Pemerintahan Desa Karang Asem. (din/A-147)
sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/128608
Saat ditemui di kediamannya, Rabu (01/12), Sadikin tengah terbaring lesu di kasurnya. Tak keluar sepatah ucapan pun dari mulutnya, hanya mata kiri yang sedikit bisa terbuka. Bau tak sedap pun sangat menyengat hidung bahkan hampir tak tertahan, namun Sadikin terlihat tampak tetap tegar walau mukanya hampir tak berbentuk lagi.
Menurut orang tua Sadikin, Nengsih (51), putranya sebelas bulan yang lalu hanya terdapat benjolan kecil di hidungnya. Benjolan itu diduga bisul sehingga hanya berobat jalan. Namun lama kelamaan mengoreng dan bau kemudian dilarikan ke puskesmas terdekat. Namun puskesmas merujuk Sadikin agar dibawa ke rumas sakit.
Atas rujukan puskesmas, Sadikin kemudian di bawa ke RS Arjawinangun, Cirebon. Melalui bekal Jamkesmas dan pendampingan dari aparatur desa, Sadikin pun dirawat di RS Arjawinganun. “Ya sekitar semingguan, tapi kemudian pulang lagi, karena kata rumah sakit anak saya tidak apa-apa dan tidak ada penyakitnya,” ujar Nengsih sedih.
Usai pulang dari RS Arjawinangun, penyakit Sadikin pun semakin aneh saja, sedikit demi sedikit mukanya terus digrogoti oleh luka yang mengoreng basah dan berbau tidak sedap. Kemudian oleh pihak desa disarankan untuk dibawa ke RS Hasan Sadikin Badung. Namun lagi-lagi mendapat keterangan jika penyakit Sadikin biasa dan tidak berbahaya. Sehingga Sadikin pun hanya berobat jalan.
Tapi enam bulan kemudian, tepatnya pada Juli 2010, Sadikin semakin merasakan penderitaanya. Ia yang hanya bisa terbaring di kasurnya itu, terus merintih kesakitan akibat penyakit anehnya memakan mukanya. Hampir separoh wajahnya itu, kini rusak membusuk dan berbau tak sedap. “Saya berharap ada uluran tangan dari masyarakat dan pemerintah untuk meringankan penderitaan Sadikin, kasihan dia kini hanya bisa terbaring, untuk makan saja sudah kesulitan jadi hanya bisa minum air,” ujar Hartono Juru Tulis dan Adi Casmadi kaur Pemerintahan Desa Karang Asem. (din/A-147)
sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/128608
No comments:
Post a Comment