Monday, 3 January 2011

Wah, Anjing Beranak Ayam di Manulondo!

Aneh-aneh saja kejadian di zaman sekarang. Bencana alam di mana-mana, cuaca ekstrim, dan tahun baru (2011) ini warga Kampung Nuakota, di Desa Manulondo, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur dikejutkan dengan peristiwa aneh. Ada anjing beranak seekor ayam, Sabtu (1/1/2011), pukul 06.00 WITA.
Kejadian janggal itu diketahui pertama kali oleh Anarcky Syaedh, yang saat kejadian sedang tidur di rumah Lembap Anis, tetangganya. Sementara anjing betina warna belang dengan bulu putih, cokelat muda, dan hitam yang sedang bunting milik Sofia Sawo yang juga tetangga Lembap dibaringkan di bagian dapur (ruang belakang) rumah Lembap.

"Saya terbangun waktu HP saya berbunyi, dan waktu itu terdengar suara anak ayam. Saya pikir anjing di belakang sedang memangsa anak ayam, ternyata waktu saya lihat sudah lahir anak anjing, dan ada juga seekor anak ayam yang sedang dijilat-jilat induk anjing," kata Anarcky, Minggu (2/1/2011), di Ende.

Kalau ini bukan anak dari anjing tersebut, mengapa induk anjing mau membersihkan (menjilat-jilat) badan anak ayam itu dan bahkan melindungi si ayam ketika banyak orang berkerumun mau menonton.

Anarcky kemudian ke rumah Sofia untuk memberitahukan bahwa anjingnya sudah beranak. Namun, ketika dia kembali, tubuh anak ayam itu sudah bersih dari cairan merah dan terlihat jelas bulu-bulu hitamnya.
Anjing milik Sofia itu biasa dipanggil Dongki. Kejadian ini memang secara logika tidak masuk akal, dimungkinkan saja induk anjing itu menemukan anak ayam di tempat lain lalu dibawa ke rumah kandangnya yang beralaskan kasur kapuk bekas.

Kemungkinkan lainnya, ada seseorang yang meletakkan anak ayam itu di dekat induk anjing atau apakah anjing itu telah menelan telur ayam? Anak ayam itu pun sempat berkeciap dan berdiri di dekat induk anjing.
Perkiraan orang bisa saja. Tapi, kalau ini bukan anak dari anjing tersebut, mengapa induk anjing mau membersihkan (menjilat-jilat) badan anak ayam itu dan bahkan melindungi si ayam ketika banyak orang berkerumun mau menonton.

"Padahal, anjing ini juga sering memangsa anak ayam milik tetangga, tapi mengapa anak ayam ini tidak dimakannya. Dan waktu melahirkan, tentu anjing ini dalam keadaan lapar, tapi anak ayam itu tidak diapa-apakan," kata Paulus Segha, tokoh masyarakat Kampung Nuakota.

Anarcky juga mengungkapkan, dirinya sebelum terbangun pagi itu sempat bermimpi dikeroyok sejumlah orang, dan dadanya sempat terkena tendangan yang membuat dadanya sakit.

"Tiba-tiba, datang seorang laki-laki yang menopang badannya dan membela Anarcky, akan tetapi laki-laki misterius itu kalah dan mati, dan wujud nya berubah menjadi seekor ayam. Begitu melihat ayam itu mati, saya seperti mendengar dering HP, tapi waktu saya angkat tidak ada yang bicara, lalu terdengar suara anak ayam itu," ujar Anarcky.

Kejadian tersebut cepat menyebar dari mulut ke mulut. Masyarakat sekitar kota Ende pun mulai berdatangan untuk menonton. Yang disayangkan, anak ayam itu akhirnya mati sekitar 14 jam atau sekitar pukul 20.00 WITA, Sabtu (1/1/2011) malam.

Menurut Paulus, dari kejadian ganjil itu merupakan tanda yang akan terjadi di kampung itu atau ada sesuatu yang akan dialami oleh pemilik anjing maupun pemilik rumah. Sementara itu, suasana di lapangan kemarin siang, di rumah Lembap sudah tidak ada lagi pengunjung. Hal itu dimungkinkan karena anak ayam sudah mati.
Ayam itu mati diperkirakan karena lemas, akibat terlalu banyak orang yang ingin memegangnya dan si induk anjing juga mendekapnya erat-erat. Bahkan, kalau anak ayam itu makin jauh, segera ditarik untuk mendekat dengan induk anjing tersebut.

Namun, Sofia Sawo, pemilik anjing, meski ayam sudah mati, dia tidak mau menguburkan bangkai ayam tersebut dengan alasan dirinya mendapat pesan dari roh nenek moyang lewat mimpi.
"Saya mendapat pesan supaya (bangkai) anak ayam itu dibiarkan saja. Kalau pun hilang dengan sendirinya atau diambil orang tidak apa-apa, yang penting jangan dikubur," kata Sofia, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang urut dan dukun bayi.



Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment