Thursday, 20 January 2011

Dikubur Tiga Hari, Kakek Hidup Lagi

Boleh percaya, boleh tidak. Warga Tanjuangaur, Kelurahan Balaigadang, Kecamatan Kototangah, Senin (17/1), gempar dengan kejadian aneh tapi nyata. Salah seorang warga mereka, Pisan (73), yang diyakini telah meninggal dan dikuburkan oleh keluarganya Sabtu (16/1), hidup lagi. Bagaimana ceritanya?

KABAR orang mati hidup lagi, tersiar luas di kelurahan itu. Orang sekampung meyakini Pisan benar-benar telah mati. Anggota keluarga, kerabat dan tetangga, bahkan ikut langsung menguburkan kakek ajaib itu Sabtu (15/1), setelah waktu Ashar, tidak jauh dari rumah duka.

Tadi malam (18/1), Padang Ekspres (grup JPNN) menyambangi rumah Pisan di RT 01/ RW 06 Balaigadang itu. Dari Simpang Kototingga Bypass, jarak ke rumahnya hanya sekitar 5 km. Rumah tersebut berdekatan dengan lokasi MAN 3 Padang. Separuh jalan masih bertanah dan bebatuan.

Suasana lengang dan gelap. Hanya ada penerangan lampu rumah di sepanjang jalan. Suasana itu membuat bulu roma bergidik. Apalagi, sesekali terdengar lolongan anjing, yang menambah suasana magis malam itu. Oleh warga setempat, diminta agar tidak menyebutkan diri sebagai wartawan.

Sesampai di rumah Pisan, wartawan disambut cucunya Ridwan (26), dan sanak famili lainnya. Hingga tadi malam, Ridwan dan anggota keluarganya, masih tidak mempercayai kejadian aneh tapi nyata itu.

Ridwan mengisahkan, sebelum mendapat kabar bahwa kakeknya telah meninggal dan mayatnya disimpan di RSUP M Djamil, Pisan telah menghilang dari rumah sekitar 10 hari. Kabar tersebut diketahui keluarga, setelah salah seorang warga membaca salah satu harian terbitan Padang, dan menyampaikannya ke keluarga Pisan.

"Kamis (13/1) lalu, kami mendapatkan kabar dari koran. Dari foto yang terpampang di koran itu, selain wajah, pakaian dan kain yang dipakainya cocok sekali dengan saat terakhir ia menghilang," sebut Ridwan.

Keesokannya, keluarga Pisan mendatangi RSUP M Djamil Padang. Tanda-tanda fisik di tubuh jenazah, persis sama dengan ciri-ciri Pisan. Seperti bekas tembakan peluru di lengan kanan dan dadanya. Begitu juga tanda pada tangan kanannya yang pernah patah, dan di pinggang jenazah melingkar sebuah jimat yang selama ini dipakai Pisan.

Melihat tanda-tanda fisik itu, keluarga Pisan pun meyakini sesosok jenazah itu adalah Pisan. Di rumah sakit itu pun, Pisan langsung dimandikan dan kemudian dibawa pulang. Sabtu (15/2) sore, Pisan pun akhirnya dikuburkan tak jauh dari rumahnya.

Namun, beberapa hari kemudian, Senin (17/1), ketika keluarga Pisan dan sejumlah tetangga mempersiapkan manigo hari (ziarah hari ketiga, Red), tiba-tiba di siang bolong yang panas, muncul seorang kakek yang mirip Pisan. Melihat hal itu, kontan saja anggota keluarga dan para tetangga berhamburan menjauhi rumah Pisan.

"Saat melihat orang yang mirip kakek saya itu, kami semua berhamburan. Antara percaya dan tidak. (Tapi) Lambat laun, setelah kami dekati, memang benar itu kakek saya," ucap Ridwan.

Dalam sekejap, informasi itu pun tersebar luas di seentero kampung. Cerita hidupnya kembali Pisan, secepat kilat merambah ke warung-warung kopi, serta ke sudut-sudut Kelurahan Balaigadang. Ratusan orang yang penasaran dengan cerita itu, mendatangi rumah mantan pejuang yang pernah melawan Belanda bersama Wak Ketok, pahlawan daerah Kuranji itu, untuk memastikan kebenaran cerita ini.

Ketua RT 01/RW 06 Kelurahan Balaigadang, Dasril mengatakan, hingga kini pun ia masih tidak percaya dengan kejadian itu. Saat jenazah Pisan dikuburkan Sabtu lalu, Dasril mengaku ikut melayat. Ia yakin betul kalau mayat yang dilihatnya di RSUP M Djamil adalah Pisan. "100 persen saya yakin, mayat yang saya lihat dan dikuburkan Sabtu lalu itu adalah Pisan," tegas Dasril.

Di kalangan warga sekitar, Pisan dikenal punya banyak kepandaian mistis dan mengobati bermacam penyakit. "Sebenarnya saya tidak percaya. Tapi setelah melihat ia memiliki ilmu kebal senjata tajam dan sebagainya, perlahan mulai percaya. Apalagi setelah keluarganya memastikan bahwa itu benar Pisan," sebut Dasril, yang diamini Oyon (30), urang sumando (keluarga ipar) di keluarga Pisan.

Terkait kesaktian Pisan, memang dikatakan telah menjadi buah bibir penduduk setempat. Sejumlah masyarakat menceritakan, dalam hitungan detik saja, ia bisa membuat dua ekor katak yang ditangkapnya berkelahi. Dan dalam hitungan detik pun, ia bisa menyuruh katak-katak tersebut berhenti bertarung. "Karena memiliki kepandaian itulah, warga perlahan percaya Pisan bisa hidup kembali setelah dikubur," tegas Dasril.

Namun, diakui Eri (39), kemenakan Pisan pula, setelah kejadian itu, Pisan sulit diajak berkomunikasi. "Anehnya, ketika ia ditanya dari mana saja dan menghilang ke mana beberapa hari terakhir ini, Pisan menjawab 'Angek di dalam tu' (panas di dalam itu/kuburan). Jawabannya yang lain, 'Aden ko kan dimabuak untuang (saya ini kan selalu untung), ke mana-mana saja pergi," beber Eri.

Sehari saat munculnya Pisan, anggota keluarga, kerabat dan para tetangga, lantas langsung melihat kuburan Pisan. "Kuburannya utuh. Seperti apa kami timbun, seperti itu pula yang kami lihat," ungkap Eri. (*/pdg)

sumber : http://www.jpnn.com/read/2011/01/19/82363/Dikubur-Tiga-Hari,-Kakek-Hidup-Lagi-


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment