Sejumlah peserta rombongan Epson Press Tour ke Jepang dua pekan lalu tampak antusias menyimak penjelasan Presiden Seiko Epson Corporation Minoru Usui. Di hadapan rombongan jurnalis se-Asia yang diundang mengunjungi pabrik dan museum Epson, ia memaparkan perjalanan sejarah Epson hingga bisa menjadi salah satu perusahaan yang diperhitungkan dunia saat ini.
Didirikan Hisao Yamazaki pada 1942, Seiko berada di bawah bendera Daiwa Kogyo. Kala itu, Seiko amat terkenal akan keunggulannya dalam teknologi presisi kinetiknya. Teknologi ini sangat memperhatikan detail, ketepatan, serta keakuratan secara mekanis dan berulang. Sebuah teknologi yang mencerminkan gaya hidup orang Jepang.
Bermodal kecanggihan presisi kinetik yang dimiliki Seiko, beberapa tahun kemudian para ahli yang ada di perusahaan Seiko itu merancang sebuah proyek besar di bidang percetakan. Impian besar itu tak sia-sia. Pada 1968 lahirlah printer pertama yang mereka beri nama EP-101. "EP" adalah kepanjangan dari electronic printer. Dari label itu, kemudian mereka menambahkan kata "son", yang berarti anak. "Di sinilah sejarah itu dimulai," kata Usui saat menceritakan sejarah perusahaannya di sela acara Epson Micro Piezo Press Tour pada 23-26 November 2010.
Koichi Endo, Chairman Epson wilayah Asia, menambahkan, sebenarnya EP-101 itu lahir prematur. Sebab, kemampuan printer ini masih belum begitu sempurna. Meski begitu, kata dia, harus diakui produk EP-101 ini merupakan induk dari semua jenis printer yang diproduksi Epson. Printer ini boleh dibilang jenis printer digital terkecil pertama di dunia.
Saat dilepas di pasar, tak disangka produk ini mendapat sambutan luar biasa. Antusiasme pasar itu membuat mereka terus mengembangkan generasi lanjutan hingga saat ini.
Sukses di produk printer membuat mereka tergiur untuk melahirkan produk lainnya, seperti LCD, komputer, lensa, semikonduktor, scanner, dan proyektor pada awal 1980-an. Namun, dari produk-produk yang dilahirkan itu, printer tetap menjadi penopang utama pendapatan mereka.
Bagaimana dengan Seiko? Sebagai cikal bakal Epson, mereka tetap mempertahankan Seiko, meski sumbangan Seiko dalam pemasukan perusahaan tergolong kecil, yakni 6 persen. Sedangkan printer memberi kontribusi 64 persen lebih. Selebihnya pendapatan perusahaan itu disumbangkan oleh produk-produk Epson lainnya. "Saat ini kami lebih mengedepankan Epson sebagai tulang punggung bisnis kami," kata Usui.
No comments:
Post a Comment