Gangster Italia menggunakan acara sepak bola di TV untuk mengirim pesan ke para bos mereka di penjara. Pesan tersebut dikirim melalui pesan berjalan yang ditampilkan di bawah layar TV.
Program TV Italia bertajuk Quelli che il Cacio memperbolehkan para penggemar sepak bola mengirim pesan pendek yang ditampilkan di pesan berjalan yang ada di bawah layar televisi ketika acara disiarkan.
Program TV Italia bertajuk Quelli che il Cacio memperbolehkan para penggemar sepak bola mengirim pesan pendek yang ditampilkan di pesan berjalan yang ada di bawah layar televisi ketika acara disiarkan.
Para jaksa penuntut anti-mafia menduga para gangster masuk ke sesi interaktif itu dan mengirim komentar-komentar dan pernyataan yang berisi pesan penting untuk para pentolan mafia. Mayoritas pentolan mafia tersebut masih menjalankan kerajaannya meski berada di dalam jeruji besi. Salah satu pesan yang ditujukan kepada bos pentolan mafia tersebut tertulis, “Semuanya baik-baik saja, Paolo.”
Modus yang dilakukan para gangster tersebut diungkapkan mantan jaksa senior antimafia, Enzo Macri, kepada Komisi Anti-Mafia dari parlemen.
“Yang mengejutkan kami adalah isi pesan pendek yang sangat jelas,” ujar Macri. "Dalam dunia nyata, mereka menyembunyikan komunikasi dengan para pentolan mafia yang tidak bisa berkomunikasi dengan dunia luar karena dipenjara.”
Menurut Macri, produser Quelli che il Calcio tidak menyadari bahwa program yang tayang pada Ahad malam itu digunakan sebagai selubung untuk aktivitas kejahatan bawah tanah.
Modus tersebut terungkap setelah pejabat penjara menangkap tangan seorang pentolan mafia yang mengirim pesan pendek ke program tersebut.
Pembawa acara tersebut, Simona Ventura, mengaku terkejut. Akibatnya, para penggemar tidak boleh lagi mengirim pesan ketika program itu kembali tayang pada 12 September.
“Itu sangat cerdik,” ujar Ventura kepada koran La Repubblica. “Kami membuka hubungan komunikasi dengan para penggemar kami agar bisa berinteraksi langsung dengan acara tersebut. Semua berjalan sesuai dengan harapan saya, kecuali adanya pesan yang dikirim untuk bos-bos mafia.”
Pada masa lalu, para bos mafia yang buron diketahui berkomunikasi dengan anak buahnya menggunakan pizzini atau kertas kecil. Pesan-pesan tersebut dibawa oleh kurir ke rumah persembunyian bos mafia. Kertas itu disembunyikan di tumit kurir agar tidak diketahui polisi.
Kepala Jaksa Anti-Mafia, Pietro Grasso, mengatakan mereka masih menyelidiki modus baru menggunakan acara televisi.
No comments:
Post a Comment