Habis berbatang-batang, Sulaiman asyik mengisap rokok. Orangtuanya kehabisan akal untuk menghentikan kebiasaan buruk itu. Tanggung jawab siapa? Pontianak. Kebiasaan aneh ditunjukkan Sulaiman. Bocah berusia 2,9 tahun yang tinggal di Dusun Nirwana Desa Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya ini gemar merokok.
"Waktu itu saya sedang tidur. Saat terbangun, terkejut melihat anak saya sedang mengisap rokok. Ketika rokoknya saya ambil, dia malah menangis," ujar Safei, 26, ayah si bocah menceritakan awal kebiasaan buruk anaknya itu diketahui.
Ditemui Equator, Minggu (12/12) siang di lokasi pengungsian Aula Kantor Camat Sungai Kakap, Safei bersama Sulaiman dan istrinya, Pinah, 24, tinggal di lokasi itu beserta 21 kepala keluarga lainnya dari Dusun Nirwana, Desa Sungai Kakap. Mereka menempati Aula Kantor Camat Sungai Kakap lantaran rumahnya terendam gelombang pasang saat bencana banjir beberapa waktu lalu.Untuk anak seusia Sulaiman, kebiasaan balita ini terbilang aneh karena sudah mengisap rokok sejak tiga bulan terakhir. Dalam seharinya, menghabiskan empat batang rokok. Sulaiman akan terus menangis ketika keinginannya meminta rokok tak dipenuhi.
Tangisannya terhenti saat diberi rokok. Sejak itulah anak pertama pasangan Safei dan Pinah ini ketahuan memiliki kebiasaan merokok. Bocah bertubuh gempal ini malah akan meminta rokok saat bangun tidur dan sehabis makan.
Kebiasaan buruk si bocah dimungkinkan karena melihat Safei merokok. Bermula ketika Syafei menggulung rokok untuk persiapan berangkat melaut. Lintingan rokok diletakkan di atas meja. Sang ayah pun tidur untuk mempersiapkan fisik berangkat mencari ikan. Rupanya Sulaiman membakar lintingan rokok dan asyik mengisapnya.
Menurut dia, Sulaiman sudah terbiasa mengisap rokok jenis apapun. Kalau keinginan merokoknya ditolak, maka akan marah dan mengamuk. Begitu juga jika rokoknya diambil saat sedang menghisapnya. "Bangun tidur serta sehabis makan minta rokok sambil menangis. Diapun tidak pilih-pilih rokok. Semua jenis rokok diisap," kata Safei.
Safei berharap anaknya bisa terlepas dari kebiasaan serta kecanduan merokok. Upaya menghilangkan kebiasaan buruk anaknya ini telah dilakukannya. Sang ayah berusaha mencegahnya dengan cara bersembunyi ketika dirinya mengisap rokok.
Hal ini ditempuh agar anaknya tak meniru kebiasaan ayahnya merokok. Syafei malah pernah membubuhkan cabe pada batang rokok yang hendak diisap Sulaiman. Namun upaya itu tak membuahkan hasil. "Saya sudah berusaha mencegahnya. Kini ketika saya merokok, selalu bersembunyi darinya," pungkasnya.
Upaya untuk menghentikan kebiasaan itu juga dilakukan Pinah. “Kami sudah berusaha mencegahnya, tapi kalau tidak diberi rokok dia akan menangis terus-menerus. Dia berhenti menangis kalau sudah diberi rokok,” ujar Pinah.
Pinah mengaku pernah memarahi anak pertamanya itu. “Kami langsung marahi. Tetapi sewaktu rokoknya diambil, dia langsung menangis, tidak mau berhenti,” ceritanya.
Lantaran tak sanggup mendengar anaknya menangis menjadi-jadi, terpaksa ibunya menyerahkan kembali rokok itu kepada Sulaiman. “Barulah dia diam. Sampailah sekarang ini, kalau tidak dikasi rokok dia menangis lagi,” kata Pinah.(sul/dik)
No comments:
Post a Comment