Monday 10 January 2011

Wanita ini Harus Makan 15 Menit Sekali, Agar tetap Hidup

Inilah gadis yang harus makan tiap 15 menit agar tetap hidup. Meski begitu berat badannya tetap di bawah 25 kg
  
Lizzie Velasquez beratnya cuma 4 stone atau 25.45 kg. Lemak tubuhnya nyaris nol persen. Tapi dia tidak menderita anoreksia. Bahkan, gadis usia 21 tahun dari Austin, Texas, Amerika ini harus makan setiap 15 menit agar tetap sehat.
Kondisi gadis ini tentu saja langka sekali. Dia tak pernah kelebihan berat badan meski makan hingga 60 kali sehari.

Padahal, setidaknya kalori yang dikonsumsinya sehari-hari antara 5.000 hingga 8.000 kal. Tapi, berat mahasiswi komunikasi ini tak pernah lebih dari 26 kg.

"Saya timbang sendiri secara teratur. Bila berat saya naik satu pon saja, saya sangat bersemangat," kata gadis dengan tinggi badan 1,6 meter yang mengenakan pakaian ukuran triple nol.

"Aku makan setiap 15-20 menit untuk menjaga agar tingkat energi saya memadai. Aku makan porsi kecil keripik, permen, coklat, pizza, ayam, kue, donat, es krim, mie dan pop tarts sepanjang hari, jadi aku jadi sangat marah ketika orang-orang menuduh saya menderita anoreksia."

Lizzie lahir prematur (empat minggu) dengan berat hanya 1,1 kg. Dokter menemukan ada sedikit cairan ketuban melindunginya dalam rahim.

"Mereka (dokter) memberitahu kami bahwa sulit dipahami bagaimana dia dapat bertahan hidup," kata Rita (45), ibunda Lizzie, seorang sekretaris di sebuah gereja.

Dokter berspekulasi bahwa Lizzie menderita gangguan sindrom genetik De Barsy, namun kemudian mencabut diagnosa ini karena Lizzie jelas tidak mengalami kesulitan belajar.

"Mereka terus berusaha untuk mencari tahu apa yang salah dengan dia tapi kami memperlakukannya seperti anak lain," kata sang ibu yang selalu mencatat kondisi kesehatan putrinya dalam puluhan buku catatan.

Meski Lizzie sudah dibawa ke ahli genetik, diagnosa yang tepat pun tidak ditemukan.

Kasus Lizzie ini membuat para dokter di seluruh dunia terpesona. Dia sendiri merupakan bagian dari subyek penelitian Prof. Abhimanyu Garg,, MD dari Pusat Medis Southwestern Universitas Texas di Dallas.

Profesor Garg dan timnya sekarang yakin Lizzie kemungkinan mengalami gangguan yang disebut Neonatal Progeroid Syndrome (NPS) yang menyebabkan penuaan dini, kehilangan lemak wajah dan tubuh, dan degenerasi jaringan. Orang dengan NPS memiliki wajah berbentuk segitiga dan mudah sekali mengalami penuaan dengan hidung runcing.

Garg menyebutkan, "Saya tahu bahwa sejumlah kecil orang memiliki kondisi mirip Lizzie tetapi masing-masing kasus sedikit berbeda. Kita tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada Lizzie di masa depan karena masyarakat medis belum punya catatan medis kasus ini sebelumnya.

"Namun Lizzie cukup beruntung karena memiliki gigi yang sehat, organ dan tulang yang tampak bagus. Kami akan melanjutkan memelajari kasusnya". (abd/telegraph)


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment